Thursday 14 March 2019

Tidak Pro Prabowo dan Tidak Pro Jokowi, tetapi...



Saya hanya tidak tega melihat kondisi rakyat Indonesia.

Secara prinsip infrastruktur sangat penting dan bagus. Oleh karena itu sangat penting, maka pembangunan infrastruktur telah dikerjakan sejak zaman Soeharto hingga SBY.

Bedanya?

Pada era Jokowi, pembangunan infrastruktut dilakukan dengan obsesi yg sangat dipaksakan. Sehingga aspek lain baik seperti sektor pertanian, sektor peternakan dan lainnya terabaikan.

Dalam kondisi semacam itu, daya beli rakyat dan sektor riil perekonomian terpuruk. Jangan bilang rakyat kita malas. Pada jam 03.00 pagi saja, mereka sudah pada ke pasar.

Ada hal yg ironis, meski infrastruktur itu penting. Bandara, stasiun diperbaharui semua dan menjadi megah.

Hanya saja perlu dicatat.. 100 persen UMKM tersingkirkan dan digantikan oleh Alfamart, Indomaret, dan sebagainya.

Orang Indonesia memang hebat. Membangun dengan dana APBN. Setelah rampung,  yang bisa cari duit adalah orang asing.



Sementara.., Sebagian UMKM yang milik pribumi... cukup jualan kopi dan mie rebus pakai gerobak atau sepeda yang berada di luar stasiun dan jauh dari bandara.

Ratusan kilimeter jalan tol di luar Jawa dituntaskan itu juga hebat, sampai harga semen dan BBM disamakan dengan di Jawa.

Ironisnya...

Jalan tol tersebut lebih memudahkan berbagai perusahaan raksasa milik asing yang AKAN MENGERUK sumber daya alam Indonesia.

Mereka para Kapitalisme Amerika dan Sosialis China memang membutuhkan itu. Maka mereka pun mau meminjami dana pembangunannya.

Apa yg didapat Indonesia? TIDAK ADA, selain kehilangan sumber daya alam, bahkan mayoritas tenaga kerjanya dari mereka.

Inilah hebatnya lagi bangsa kita. Mempersilakan orang Asing mengambil SDA kita, bahkan dibuatkan jalan, meski harus utang.

Setelah infrastruktur selesai, maka secara bertahap kekayaan bumi dan alam Indonesia dibawa oleh mereka.

Dan jangan lupa kita pun harus bayar uang pinjaman.

Saya setuju dengan REVOLUSI INDUSTRI, membangun pabrik pengolahan sawit misalnya atau jagung, tetapi petani kita yang memasok biji sawit dan jagungnya.

Sementara yg dilakukan konglomerasi asing tersebut adalah dengan membeli lahan dan bikin perkebunan sendiri.

Lalu..... Rakyat kita....? Tetap susah, karena tidak dilibatkan dalam proyek REVOLUSI INDUSTRI tersebut.

UMKM, yang menjadi keprihatinan ini tidak bisa ditutupi.

Demikian juga di sektor riil. Bagaimana tidak PRIHATIN....GULA dan BERAS milik petani menumpuk dan tidak laku. Sebab uang Bulog telah habis buat membayar gula, beras serta daging dan lain-lainnya hasil impor.

Semua yang disampaikan itu riil, bukan HOAX.

AYO KITA 'NGUMPUL' DI SAWAH dan silakan tanya petani, peternak dan para pelaku UMKM.*

Sekali lagi:

Dalam persoalan Pilpres 2019 ini, saya tidak bermasalah dengan Jokowi atau Prabowo.

Permasalahan saya dan sebagian besar rakyat adalah keterpurukan dan marjinalisasi terhadap rakyat NKRI yang dilakukan oleh kekuatan Kapitalisme Amerika dan Sosialisme China.

Lalu siapa yang diharapkan bisa mengatasi itu?

Jokowi sudah kita percaya, tetapi kondisi makin menjadi-jadi dengan munculnya arogansi tenaga kerja asing hingga pembiaran rakyat saling mencaci-maki yang memang sengaja mereka (musuh kita dari asing) ciptakan.

Itu semua tidak sehat buat NKRI yang berpedoman pada pancasila.

Jusuf Kalla juga tidak bisa berkutik (saya tiga kali bertemu Jusuf Kalla di rumah dan kantornya).

Pesan dia, jaga diri dan keluarga kalian masing-masing, karena kita sedang diserang habis-habisan oleh kekuatan-kekuatan asing.

Lalu siapa yang bisa?

Karena hanya ada dua calon, maka saya dan kawan-kawan akan mencoba pilih Prabowo Sandi.

Apakah beliau mampu?

Kita lihat nanti. Jika ternyata Prabowo tidak bisa mengatasi persoalan bangsa ini,.... Ya bukan harga mati, harus kita ganti.

Minimal, saya mencoba memilih calon yang tersisa yang mungkin masih bisa diharapkan mengatasi akar persoalan besar bangsa ini.

Semoga Tuhan masih membersamai bangsa kita.



Artikel telah disuting sesuai ejaan dan kaidah dalam bahasa Indonesia tanpa mengubah isinya.


0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung. Semoga bermanfaat!