paintingsilove.com |
Setiap hari seorang pemuda berlutut di tepi danau untuk mengagumi ketampanan dan keindahannya sendiri di tepi permukaan air jernih itu. Ia begitu terpesona oleh dirinya sendiri. Suatu pagi, karena terlampau condong, ia terjatuh dari tepi danau itu dan tenggelam. Di tempat jatuhnya itu, tumbuh sekumtum bunga yang dinamakan "Narcissus".
uniprot.org |
Ketika pemuda tadi mati, dewi-dewi hutan muncul dan mendapati air danau yang segar telah berubah menjadi asin karena penuh dengan air mata.
"Mengapa engkau menangis?" tanya para dewi itu.
"Aku menangisi Narcissus, " jawab danau.
"Oh, tidak heran bila engkau menangisinya," kata mereka. "Sebab walau kami selalu mencari dia, hanya kau saja yang dapat mengagumi keindahannya dari dekat", lanjut dewi-dewi itu.
"Tapi... benar indahkah Narcissus?" tanya danau.
"Siapa yang lebih mengetahuinya selain dirimu?" dewi-dewi balik bertanya dengan heran. "Di dekatmulah ia setiap hari berlutut mengagumi dirinya," sambung dewi-dewi.
Danau menjadi terdiam sejenak. Akhirnya berkatalah danau itu, "Aku tidak pernah memperhatikan bahwa Narcissus itu indah. Aku menangisinya justru karena aku tidak bisa lagi melihat pantulan keindahanku sendiri di kedalaman kedua kelopak matanya".
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung. Semoga bermanfaat!