Sunday 19 June 2011

Hukuman Mati Ruyati, Bukti SBY dan Demokrat Harus Pisahkan Diri

Sungguh kacau balau negeri ini. SBY, sebagai Presiden RI, seharusnya mengurus kepentingan rakyat Indonesia, bukan sibuk mengurus masalah internal Demokrat.

"Lihat, SBY lebih ngurus orang gila macam Nazaruddin dan lupa masalah TKW hingga dipancung. Jangan SBY pikir, harga satu nyawa itu murah. Dia harus tanggung jawab," kata Gurubesar ilmu politik Universitas Indonesia (UI), Iberamsjah, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 19/6).

Tenaga kerja wanita (TKW) yang dimaksud adalah Ruyati binti Sapubi. Pemerintah Kerajaan Saudi, memenggal kepala Ruyati, Sabtu kemarin (18/6).

Menurut Iberamsjah, pemenggalan kepala Ruyati menjadi bukti bahwa selama ini SBY lebih mementingkan urusan Partai Demokrat daripada lebih dari 230 juta rakyat Indonesia. SBY mengkerdilkan diri sendiri menjadi Presiden Partai Demokrat, bukan Presiden RI.

"Kekeliruan mendasar SBY adalah mengecilkan diri sendiri dengan tidak bisa melepaskan diri dari Demokrat. Hukuman mati bagi Ruyati jadi bukti SBY harus segera meninggalkan Demokrat dan fokus mengurus rakyat," demikian Iberamsjah.

Sumber:  http://www.rakyatmerdekaonline.com

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung. Semoga bermanfaat!