Monday 25 April 2011

Selamat Ulang Tahun Suamiku...

Cut Maha Ratu menulis:

Hari ini 25 Maret 2011.

Ulang Tahun ke 41 suamiku... Pagi ini kau hanya tersenyum lirih sambil menjawab terima kasih dengan pelan saat kucium kedua pipimu sambil mengucapkan "Selamat ulang ayah...bunda sayang ayah". Juga waktu Harsya dan Syifa mencium pipimu untuk mengucapkan selamat ulang tahun..

Walaupun aku tahu kau pasti menolak, tapi aku tetap bertanya,
"Ayah mau dirayakan?" kau menggeleng lirih...
"Ayah mau beli kue tart, tiup lilin?" lagi-lagi kau menggeleng...

Tapi aku tidak mau hari istimewamu ini berlalu begitu saja. Tak ada kue tart, tak ada lilin. tak ada kado. Walaupun kau terbaring sakit, hari ini harus kita rayakan. Harus kita syukuri. 

Tiba-tiba aku ingat.."Atau ayah mau kita pengajian? " aku melihat binar dimatamu. Kau menggangguk..."mau" jawabmu. Ah.., kenapa tidak terpikirkan dari kemarin.

Jadilah pagi ini persiapan mendadak untuk acara pengajian nanti malam. Untung mamah mertua dan kakak iparku selalu bisa diandalkan. Mamah menghubungi orang  mesjid dan kakak ipar menghubungi katering untuk pesanan nasi kotak. Cuma acara sederhana mengundang sekitar 25-30 orang mesjid dan keluarga terdekat. Aku cuma perlu membeli buah-buahan dan kue-kue saja. Alhamdulilah.. akhirnya kita rayakan juga ulang tahunmu dengan cara yang kau inginkan. Syifa bahkan begitu bersemangat berkali-kali menceritakan pada setiap orang, hari ini ayahnya berulang tahun.

Aku tahu tahun ini tahun yang penuh perjuangan buat kita, terutama buatmu.. Bukan hanya penuh perjuangan tapi juga tahun yang sangat berat dan penuh air mata. Bahkan mungkin tahun ini menguras semua emosi dan perasaan kita. Rasanya tak cukup bertahun-tahun sebelumnya engkau menanggung semua ini, tahun ini adalah tahun terberat yang harus kau lalui. Bahkan sejujurnya aku begitu khawatir menantikan hari ini. Apakah aku masih bisa melewati hari ini dengan kehadiranmu.. Itu karena kondisimu yang menurun drastis beberapa bulan belakangan ini.

Aku tahu kau kecewa..aku juga. Aku tahu kau mulai putus asa. Mungkin aku juga. Dan aku tahu sebenarnya kau sudah sangat lelah. Bahkan aku tahu kau sudah ingin menyerah.. 

Berkali-kali kau ucapkan kata-kata itu. Bahkan menjelang tengah malam tadi, kau ucapkan lagi kata-kata itu. Kau minta aku relakan saja dirimu. Tidak… Aku tidak akan membiarkanmu menyerah sayang... Bagaimana mungkin aku membiarkan orang yang sudah mendampingiku hampir separuh usiaku untuk menyerah begitu saja?  Kau tidak boleh menyerah ayah! Tidak selama aku masih ada disampingmu…

Aku tidak rela melihatmu begini. Ayah harus sembuh! Aku tidak akan membiarkanmu pergi dalam keadaan begini. Tidak setelah perjuangan bertahun-tahun yang sudah kita lewati. Aku ingin melihat kau tersenyum, tertawa, aku ingin kau merasakan kebahagiaan bersamaku dan anak-anak. Apa artinya bila kami merasakan kebahagiaan tanpa kehadiranmu. Please bertahanlah sayang…ayah pasti sembuh. Mungkin aku tidak akan bisa memaafkan diriku seandainya terjadi apa-apa denganmu….

Hari ini  25 Maret 2011. Di hari ulang tahun mu ini, aku mohon maaf bila selama ini aku begitu banyak kekurangan.  Maafkan bila selama ini aku tidak sempurna… Maafkan bunda, ayah..untuk segala tutur kata dan tingkah laku bunda yang tidak berkenan. Maafkan bila bunda tidak bisa merawat ayah dengan baik…

Tapi Allah masih memberi kita kehidupan, sayang.. Kita masih bisa bersama, masih bisa melihat anak-anak tertawa. Please jalani saja hari-hari ke depan apa adanya. Kau dulu begitu optimis. Bahkan lebih kuat menghadapi semua ini daripada aku. Bertahanlah ayah... lewati detik demi detik ini dengan berjuang. Berjuang untuk sembuh ayah, Jangan menyerah. Aku akan mendampingimu melewati semua ini….

Love u always,
Bunda 


0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung. Semoga bermanfaat!